Minggu, 18 Oktober 2020

test

 

Pertemuan 1
KONSEP DASAR DAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
SISTEM OPERASI

Tugas Kelompok
1. Setiap Kelompok Menggunakan Distro yang berbeda
2. Menginstall dan memodifikasi distro linux
3. Mempraktekkan Perintah Dasar dan Sistem Distro Linux
minimal 5
4. Menginstall Software Melalui Paket Manager dan GUI Minimal
2 software
Hasil:
Membuat Slide untuk mempresentasikan dari point 2,3 dan 4
Membuat buku dari setiap kelas yang isinya berupa tahapantahapan dari point 2, 3 dan 4
Membuat video dan diupload di media social/ youtube. Di
Subcriber dan di Like serta menyebutkan identitas mahasiswa.
Setiap dosen mengirimkan link video melalui email
susliansyah.slx@bsi.ac.id
1. Konsep Dasar Sistem Operasi
Definisi Sistem Operasi
1. Sistem operasi adalah sebuah program yang bertindak
sebagai perantara antara pemakai komputer (
user)
dengan komputer (perangkat keras).
2. Sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak sistem
komputer yang membantu perangkat keras dalam
menjalankan fungsi-fungsi manajemen proses.

Fungsi Sistem Operasi
1. Sistem Operasi sebagai pengelola sumber daya
(
Resources Manager)
2. Sistem Operasi mengelola seluruh sumber daya yang
terdapat pada sistem komputer
3. Sistem operasi sebagai penyedia layanan atau
extended Machine/Virtual Machine
4. Sistem operasi menyediakan sekumpulan layanan
(disebut
system calls) ke pemakai sehingga
memudahkan dan menyamankan penggunaan atau
pemanfaatan sumber daya system komputer.

Tujuan Sistem Operasi
1. Dengan sistem operasi, komputer atau perangkat keras
(
Hardware) dapat digunakan seefisien mungkin.
2. Dengan sistem operasi, komputer dapat bekerja dalam
kode biner yang mudah dipahami dan digunakan oleh
pemakai (
user)
Tugas Utama Sistem Operasi
Sistem operasi mempunyai dua tugas utama
yaitu:
1. Pengelola seluruh sumber daya yang terdapat
pada sistem komputer (sebagai
rosources
manager
)
2. Sistem operasi sebagai penyedia layanan
(sebagai
extended/virtual machine)
Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
A. Pengelola seluruh sumber daya sistem komputer:
Mengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada
sistem komputer agar beroperasi secara benar dan
efisien.
Sumber Daya Sistem Komputer
Semua komponen di sistem komputer yang dapat
memberi manfaat.
Sumber daya terdiri dari:
1. Sumber daya fisik
2. Sumber daya abstrak

Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
Sumber Daya Fisik, misalnya
a. Perangkat masukan: keyboard, barcode, reader, dan
sebagainya.
b. Perangkat tunjuk: mouse, joystick, light-pen, track-ball,
touch-screen dan sebagainya.
c. Perangkat penyimpanan sekunder: floop disk drive,
harddisk, tape drive, optical disk, CD ROM drive, DVD
drive dan sebagainya.
d. Perangkat penampil: layar monitor CRT, LCD dan
sebagainya.
e. Perangkat pencetak: printer, plotter dan sebagainya

Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
f. Perangkat komunikasi: modem, ethernet card,
PCMCIA, dan sebagainya.
g. Perangkat memori: memori akses acak (RAM=Random
Access memory) chace memory, register dan
sebagainya.
h. Perangkat multimedia: kamera, sound card, radio dan
sebagainya.
i. Perangkat grafis seperti digitizer, scanner dan
sebagainya.
j. Perangkat pengendalian proses yaitu sensor-sensor
dan aktuator-aktuator, dan sebaginya

Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
Sumber Daya Abstrak terdiri dari:
1. Data
a. PCB (
process control block) untuk mencatat dan
mengendalikan proses.
b. Semaphore untuk pengendalian sikronisasi prosesproses.
c. Tabel segmen, tabel page, i-node, FAT untuk
sistem file, linked list pengendalian memori.
d. Berkas (file) untuk menyimpan data atau program

Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
Program
Program merupakan kumpulan instruksi yang dapat
dijalankan pemproses.
Jenis Program:
1. Utilitas
2. Aplikasi untuk mencapai tujuan komputasi (pengolahan)
tertentu.

Tugas Utama Sistem Operasi
(Lanjut…..)
B. Sistem operasi sebagai penyedia layanan
(Sebagai Extended/Virtual Machine)
Sistem operasi menyediakan layanan sekumpulan
layanan(disebut system call) kepemakai sehingga
memudahkan dan meyamankan penggunaan atau
pemanfaatan sumber daya sistem komuter.

Penyedia Layanan
Menurut stalling: Sistem operasi seharusnya menyediakan
layanan-layanan di bidang berikut:
1. Pembuatan program
Sistem operasi menyediakan beragam fasilitas dan layanan
untuk membantu pemrograman menulis program. Bantuan
ini biasanya berbentuk program utilitas. Program utilitas
bukan bagian sistem operasi tapi dapat diakses lewat
sistem operasi.
2. Eksekusi program
Sejumlah tugas perlu dilakukan untuk mengeksekusi
program. Instruksi-instruksi dan data harus dimuat ke
memori utama, perangkat-perangkat masukan/keluaran
dan berkas-berkas harus diinisialisasi, serta sumber dayasumber daya harus disiapkan.

Penyedia Layanan (Lanjut…..)
3.Pengaksesan perangkat masukan/keluaran
Tiap perangkat masukan/keluaran memerlukan sejumlah
instruksi atau sinyal kendali yang rumit menjengkelkan
agar dapat beroperasi.
4.Pengaksesan terkendali terhadap berkas
Pada sistem dengan banyak pemakai simultan, sistem
operasi menyediakan mekanisme proteksi untuk
mengendalikan pengaksesan terhadap berkas.

Penyedia Layanan (Lanjut….)
5. Pengaksesan sistem
Pada sistem publik atau dipakai bersama, sistem operasi
mengendalikan pengaksesan ke sumber daya-sumber
daya sistem secara keseluruhan.
6. Deteksi dan memberi tanggapan terhadap kesalahan
Beragam kesalahan dapat muncul di sistem komputer.
Sistem operasi harus memberi tanggapan terhadap
kondisi kesalahan yang terjadi dengan dampak terkecil
bagi aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan.
7. Akunting
Sistem operasi yang bagus mengumpulkan data statistik
penggunaan beragam sumber daya dan memmonitor
parameter kinerja seperti waktu tanggap.

Konsep Utama Sistem Operasi
1. Proses
Konsep utama sistem operasi. Proses pada dasarnya
adalah suatu program yang sedang dieksekusi , yang
terdiri dari program itu sendiri, program counter, stack
pointer, register dan semua informasi yang ada saat
eksekusi berlangsung.
2. File
Sekumpulan informasi yang saling berkaitan dan
didefinisikan oleh pembuatnya.

Konsep Utama Sistem Operasi (Lanjut….)
3. System Call
Sekumpulan instruksi tambahan yang disediakan
sistem operasi sebagai penghubung dengan program
pemakai.
4. System Program
Kumpulandari sistem yang banyak untuk menyelesaikan
masalah-masalah umum dan menyediakan lingkungan
yang mempermudah pengembangan dan pelaksanaan
program.

Sasaran Sistem Operasi
Menurut Stalling: Sistem operasi mempunyai tiga sasaran,
antara lain:
1. Kenyamanan
Sistem operasi harus membuat penggunaan komputer
menjadi lebih nyaman.
2. Efisiensi
Sistem Operasi menjadikan penggunaan sumber daya
sistem komputer efisiensi
3. Mampu Berevolusi
Sistem Operasi harus dibangun sehingga
memungkinkan dan memudahkan pengembangan,
pengujian, dan pengajuan fungsi-fungsi yang baru tanpa
mengganggu layanan yang dijalankan sistem komputer.

Sejarah Perkembangan Sistem
Operasi
1.Generasi I (1945-1955): Vacum Tubes
Awal pengembangan sistem komputasi
elektronik, menggantikan ide-ide mesin
komputasi mekanis.
2.Generasi II (1955-1965): Transistor dan Sistem
Batch
Batch system adalah job dikumpulkan dalam

satu rangkaian kemudian dieksekusi
berurutan
.
secara

Sejarah Perkembangan Sistem
Operasi (Lanjut…..)
3. Generasi III (1965-1980): IC dan Multiprogramming
a. Multiprogramming
Mempartisi memori menjadi beberapa bagian, dengan satu bagian
memori adalah satu job berbeda.
b
. Spooling
Membuat peripheral dapat diakses secara simultan, yaitu dengan
cara menyediakan beberapa partisi memori.
c
. Time Sharing
Merupakan varian dari multiprogramming , dimana tiap pemakai
mempunyai satu terminal
online dengan pemroses hanya memberi
layanan pada pemakai yang aktif.

Sejarah Perkembangan Sistem
Operasi (Lanjut…..)
4.Generasi IV (1980-2001): Personal Computer
Network Operating System : Sistem Operasi untuk
jaringan komputer dimana pemakai menyadari
keberadaan komputer-komputer yang terhubung.
Distributed Operating System: Sistem operasi untuk
jaringan komputer-komputer, dengan pemakai tak perlu
menyadari keberadaan komputer yang terhubung,
dimana alokasi kerja sudah otomatis dikerjakan oleh
Sistem Operasi.

Pertemuan 2
TEKNOLOGI DAN ALGORITMA
PENJADWALAN DISK

1. Magnetic Disk
Magnetic disk merupakan penyimpan sekunder, berbentuk
bundar dengan dua permukaan magnetik.
Penggerak disk berupa Motor drive menggerakkan disk
dengan kecepatan tinggi (kurang-lebih dari 60 putaran
perdetik).
Kegiatan baca-tulis dilakukan
Read-write head, yang
diletakkan diatas piringan. Kepala baca-tulis sangat sensitif
terhadap guncangan yang dapat menyebabkan disk rusak
(
bad sector).
Ruang Rekam terbagi atas beberapa
track/lintasan dan tiap
lintasan dibagi lagi dalam beberapa
sector.
Jenis Head
Jenis head dibedakan atas :
Fixed-head disk menempati tiap-tiap track satu head,
sehingga mempercepat proses pembacaan dan
perekaman.
Moving-head disk hanya memiliki satu head yang
berpindah-pindah mengakses dari satu
track ke track
lain.
Teknologi Harddisk
Beberapa teknologi Harddisk, antara lain :
» Shock Protection System (SPS)
» Self-Monitoring Analysis and Reporting (SMART)
» Solid State Disk (SSD)
» Magnetore-sistive (MR)
» Partial Response Maximum Likelihood (PRML)
» Hot Swap
» Plug and Play ATA
» Environment Protection Agency (EPA)
» Error Correction Code (ECC)
» Auto Transfer

Shock Protection System (SPS)
Sebagian besar kerusakan yang timbul pada hard disk
disebabkan adanya goncangan.
Goncangan pada hard disk dapat menyebabkan
tergoncangnya
head sehingga dapat merusak piringan.
Goncangan yang paling membahayakan adalah
goncangan dengan kekuatan tinggi dalam tempo yang
sangat singkat.
Dengan meggunakan SPS energi goncangan akan
diredam, sehingga
head tidak terangkat ketika terjadi
goncangan. Karena
head tingkat terangkat, tentu saja
head tidak kembali lagi. Sehingga tidak akan terjadi bad
sector.
Penjelasan Teknologi Harddisk
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)
Self-Monitoring Analysis and Reporting (SMART)
Dengan menggunakan teknologi SMART, hard disk dapat
berkomunikasi dengan komputer melalui software.
Komunikasi yang dilakukan berisi tentang status
keandalan hard disk, kemungkinan terjadinya kerusakan
dsb.
Hard disk akan melakukan pemeriksaan terhadap dirinya
sendiridan melaporkan hasilnya pada software.
Teknologi SMART sangat berguna bagi komputerkomputer yang memiliki data-data penting pada hard disk
dan komputer-komputer yang sedapat mungkin
dinyalakan secara terus menerus.

Solid State Disk (SSD)
SSD yang dikembangkan baru-baru ini tidak lagi
menggunakan piringan magnetic sebagai tempat
menyimpan data, tetapi menggunakan DRAM (
dynamic
RAM).
SSD yang dikembangkan dengan menggunakan antar
muka SCSI memang dirancang untuk sistem komputer
yang memerlukan akses data yang cepat, seperti server
dan server database.
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)
Magnetore-sistive (MR)
Saat ini head hard disk yang digunakan dikenal dengan
nama
induktif head.
Head induktif yang berfungsi untuk read write sekaligus
diganti dengan magnetore –sistive (MR) head yang
memilik head yang berbeda untuk read dan write.
Head untuk menulis masih menggunakan elemen film
tipis yang bersifat induktif, sedangkan head untuk
membaca menggunakan film tipis yang sensitif terhadap
magnet

Partial Response Maximum Likelihood (PRML)
PRML adalah teknologi dalam hal enkoding dan konversi
data pada saat
read-write dari ke piringan.
Teknologi PRML menawarkan kepadatan data yang lebih
tinggi, kinerja hard disk yang lebih baik dan integritas data
yang lebih terjamin.
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Partial Response Maximum Likelihood (PRML)
PRML adalah teknologi dalam hal enkoding dan konversi
data pada saat
read-write dari ke piringan.
Teknologi PRML menawarkan kepadatan data yang lebih
tinggi, kinerja hard disk yang lebih baik dan integritas data
yang lebih terjamin.
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Hot Swap
Hot Swap adalah proses memasang peralatan elektronik ke
dalam suatu sistem yang sedang bekerja
Plug and Play ATA (Advance Technology Atachment)
Sistem PnP adalah melakukan konfigurasi secara otomatis
dan akan memudahkan pengaturan cukup lewat software
saja, tidak melakukan pengubahan jumper, dsb
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Environment Protection Agency (EPA)
Hard disk termasuk komponen yang menghabiskan
energi listrik cukup banyak pada PC (tanpa menghitung
monitor), apalagi pada notebook.
Untuk itu hard disk terbaru yang mendukung program
EPA memiliki kemampuan untuk menghemat listrik,
misalnya fungsi
sleep, stand by, dsb.
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Error Correction Code (ECC)
Secara konvensional, jika terjadi kesalahan dalam
pembacaan data dari piringan, maka untuk mengaktifkan
ECC
head harus membaca sekali lagi daerah tersebut,
hal ini tentu saja akan menyita banyak waktu (sekitar 13
ms) dengan menggunakan komponen ASIC (
Aplication
Specific IC
), dibuat metode ECC yang dapat memperbaiki
kesalahan pembacaan tanpa perlumembaca ulang
daerah yang rusak.
Dengan cara ini dapat diperbaiki sampai 3 byte dari data
512 byte dalam satu sector. Dari hasil pengujian diperoleh
hasil bahwa hanya 1 kali kegagalan dalam 100 trilyun kali.
Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)

Penjelasan Teknologi Harddisk
(Lanjut….)
Auto Transfer
Salah satu cara untuk mempercepat tranfer data dari hard
disk kememori utama adalah dengan cara menggunakan
mode blok (
block mode).
Konsep yang digunakan adalah untuk memungkinkan
pemberian beberapa perintah baca atau tulis secara
bersamaan.
Setiap ada perintah membaca atau menulis, maka
interrupt (IRQ) akan dibangkitkan sehingga cpu akan
proses
switching, memeriksa device dan melakukan setup
untuk transfer data.
Terdapat 7 algoritma pengaksesan disk :
1. Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
2. Algoritma Pick up.
3. Algoritma Waktu Cari Terpendek Dipertamakan (WCTD)
4. Algoritma Look
5. Algoritma Circular Look
6. Algoritma Scan
7. Algoritma Circular scan
Pengaksesan Lintas Disk pada
Sistem Multitataolah

Proses pengaksesan akan dimulai secara berurutan sesuai
dengan urutan tiba atau kedudukan antrian.
Contoh :
Diketahui disk mempunyai 100 track dg nomor urut 0 – 99,
& antrian akses track dengan saat awal 50 (letak head R/W)
13, 46, 65, 27, 95, 9, 17, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 82, 98, 7
1. Algoritma Pertama Tiba
Pertama Dilayani (PTPD/FCFS)

Penyelesaian Contoh PTPD
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan 13, kemudian ke 46, ke 65,
dan seterusnya. Setiap lintas yang dilalui dihitung
.
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99






Pada algoritma ini hulu tulis baca akan membaca atau
menuju ke track yang terdapat pada urutan awal antrian,
sambil mengakses track yang dilalui.
Mirip seperti metode PTPD, tetapi lintasan yang dilewati
dipungut/diambil, sehingga tidak perlu diakses lagi
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
2. Algoritma PICK UP
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan 13, lintasan yang dilewati 46, 27, dan 17
sekalian dipungut/diakses. Sehingga selanjutnya tidak ke 46, tetapi
ke 65, sekaligus memungut 52 dan 53. Karena 27 sudah diambil
maka selanjutnya menuju 95, sekaligus memungut 82. Karena 82
sudah dipungut maka langsung menuju 1, dan seterusnya.
Perhitungan 50-13, 13-65, 65-95, 95-1, dan seterusnya
Total lintas atau track yang di lewati adalah 310 track
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99



● ● ● ●



● ● ●
Penyelesaian Contoh Algoritma Pick Up
Proses dilaksanakan terhadap track yang terdekat dengan
hulu baca tulis (
Shortest Seet Time First /(SSTF)),
diatas/bawah.
Kemudian mencari letak track yang terdekat di atas/bawah
dan seterusnya.
Contoh :
diketahui antrian akses track dengan saat awal 50 13, 46,
65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
3. Algoritma Waktu Cari Terpendek
Dipertamakan (WCTD)

Total lintas atau track yang di lewati adalah 152 track
Langkah proses :
Hulu baca tulis mulai dari 50, antara 46 dan 52 yang terdekat 52,
sehingga menuju ke 52. Selanjutnya dari 52, antara 46 dan 53
yang terdekat 53, dan seterusnya. perhitungan 50-52, 52-53, dan
seterusnya
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99




Penyelesaian Contoh Algoritma WCTD
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti
pergerakan lift Menuju antrian track terbesar pada disk
sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju antrian track yang terkecil sambil mengakses track
yang dilalui, dan track yang telah diakses tidak diakses lagi.
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
4. Algoritma Look
Total lintas atau track yang di lewati adalah 145 track
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke antrian track terbesar, yaitu 98.
Selanjutnya menuju ke antrian terkecil 1. Pehitungan 50-98,
98-1.
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99


● ●
Penyelesaian Contoh Algoritma Look
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti
pergerakan lift Menuju antrian track terbesar pada disk
sambil mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju antrian track yang terkecil tetapi tidak mengakses
track yang dilalui, baru pada saat naik akan mengakses
track yang belum diakses.
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
5. Algoritma Circular Look
Total lintas atau track yang di lewati adalah 190 track
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke antrian track terbesar, yaitu 98. Kemudian
menuju ke antrian terkecil 1, tidak diakses tetapi dihitung.
Selanjutnya menuju ke 46, sisa lintasan yang belum diakses
Pehitungan 50-98, 98-1, 1-46.
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99

Penyelesaian Algoritma Circular Look
6. Algoritma Scan
Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti
pergerakan lift Menuju track terbesar pada disk sambil
mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju track terkecil pada disk sambil mengakses track
yang dilalui, dan track yang telah diakses tidak diakses lagi.
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7

Penyelesain Contoh Algoritma Scan
Total lintas atau track yang di lewati adalah 147 track
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan track terbesar 99. Selanjutnya
menuju ke lintasan track terkecil 1. Pehitungan 50-99, 99-1.
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99

● ●

Pada algoritma ini hulu tulis baca akan bergerak naik seperti
pergerakan lift Menuju track terbesar pada disk sambil
mengakses antrian track yang dilalui, kemudian turun
menuju track terkecil tetapi tidak mengakses track yang
dilalui, baru pada saat naik akan mengakses track yang
belum diakses.
Contoh : diketahui antrian akses track dengan saat awal 50
13, 46, 65, 27, 95, 82, 9, 17, 52, 53, 17, 1, 82, 2, 17, 98, 7
7. Algoritma Circular Scan
Total lintas atau track yang di lewati adalah 194 track
Langkah proses :
Dari 50 menuju ke lintasan track terbesar 99. Selanjutnya menuju
ke lintasan track terkecil 1, tidak diakses tetapi dihitung. Selanjutnya
menuju ke 46, sisa lintasan yang belum diakses Pehitungan 50-99,
99-0, 0-46.
50
0 1 2 7 9 13 17 27 46 52 53 65 82 95 98 99
● ● ●
Penyelesaian Contoh Algoritma Sircular
Scan

Latihan soal dari dosen mata kuliah
Sistem Operasi


Pertemuan 3
PENJADWALAN PROSES
DESKRIPSI PENJADWALAN PROSES
Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan
mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan
kerja yang dilakukan sistem komputer.
Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut:
1. Proses harus berjalan,
2. Kapan dan berapa lama proses itu berjalan.
Sasaran utama penjadwalan proses adalah optimasi kinerja
sistem komputer menurut kriteria tertentu.

Kriteria Penjadwalan
Adil (Fairness) adalah proses-proses diperlakukan sama
yaitu mendapat jatah waktu layanan pemroses yang sama
dan tidak ada proses yang tidak kebagian layanan
pemroses.
Efisiensi (Utilisasi) adalah pemroses yang dihitung dengan
perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses dengan total
waktu operasi sistem komputer.
Waktu Tanggap (Response Time)
Sistem Interaktif didefinisikan sebagai waktu yang
dihabiskan dari saat katakter terakhir dari perintah
dimasukkan oleh program sampai hasil pertama muncul
di perangkat masukan keluaran seperti layar.
Sistem waktu nyata didefinisikan sebagai waktu dari saat
kemunculan suatu kejadian sampai instruksi pertama rutin
layanan terhadap kejadian dieksekusi.

Kriteria Penjadwalan (Lanjut...)
Turn Arround Time adalah waktu yang dihabiskan dari saat
proses atau
job mulai masuk ke sistem sampai proses itu
diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu
yang dihabiskan proses berada di sistem, diekspresikan
sebagai penjumlahan waktu eksekusi dan waktu menunggu
dari proses itu, yaitu:
Turn arround time = waktu eksekusi + waktu menunggu
Throughput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan
selama satu selang/unit waktu. Cara untuk
mengekspresikan
throughput adalah dengan jumlah
proses/
job pemakai yang dapat dieksekusi dalam satu
unit/interval waktu tertentu.

Tipe-tipe penjadwalan :
1. Penjadwalan jangka pendek
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara
proses-proses ready di memori utama. Penjadwalan
dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih
proses berikutnya yang harus dijalankan.
2. Penjadwalan jangka menengah
Proses status ready – running – waiting – ready
3. Penjadwalan jangka panjang
Penjadwal ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih
batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch biasanya
adalah proses-proses dengan penggunaan sumber daya
yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, perangkat
masukan/keluaran), program-program ini berprioritas
rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses
sibuk) selama periode aktivitas job-job interaktif rendah

Penjadwalan proses
3 istilah yang digunakan pada penjadwalan proses
1. Antrian
Sejumlah proses yang menunggu menggunakan prosesor
dan akan diproses sesuai dengan urutan antrian proses.
Proses berada dalam memori utama

Penjadwalan proses (Lanjut....)
2. Prioritas
Mendahului pada antrian proses, kalau proses itu berada
di bagian belakang antrian, maka dengan pemberian
prioritas, proses itu langsung berada di bagian paling
depan pada antrian itu sambil menunggu sampai kerja
prosesor selesai.
3. Prempsi
Mendahului pada antrian proses, kalau proses itu berada
di bagian belakang antrian, maka dengan pemberian
prempsi, proses itu langsung berada di bagian paling
depan pada antrian itu bahkan akan memberhentikan
kerja prosessor untuk mengerjakan proses yang prempsi
tersebut
.
Perhitungan pada Kerja Prosesor
Lama proses (t)
adalah lama waktu yang diperlukan untuk mengolah
proses itu di dalam prosesor
Lama tanggap (T)
adalah Waktu yang diperlukan untuk proses sejak mulai
sampai selesai di olah oleh prosesor
Terdapat 2 macam lama tanggap :
Turn around time, Dengan memperhitungkan lama waktu
yang digunakan untuk sebuah proses hingga keluaran.
Respone time, Tidak memperhitungkan lama waktu yang
digunakan untuk sebuah proses hingga keluaran

Rumus Penjadwalan
Jika terdapat N proses serentak, serta setiap proses
memiliki lama tanggap sebesar T, maka rerata lama tanggap
Tr adalah
Tr = (jumlah Ti) / N
• Waktu sia-sia (T – t), waktu yang terbuang dalam antrian
atau selama terkena Prempsi.
• Rasio tanggap (Rt), Perbandingan di antara lama proses
terhadap lama tanggap
Rasio pinalti (Rp), Perbandingan diantara lama tanggap
terhadap lama proses.
Rt = t
T
dan Rp = T
t

Algoritma Penjadwalan
Algoritma Penjadwalan Pertama tiba pertama dilayani
(PTPD/ FCFS/FIFO)
Penjadwalan tanpa prioritas tanpa prempsi, Proses yang tiba
lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu, jika tiba pada waktu
yang bersamaan akan dilayani sesuai dengan urutan pada
antrian.

Contoh Algoritma PTPD/FCFS/FIFO
Contoh Algoritma PTPD/FCFS/FIFO sebaga berikut:
Nama proses
A
Saat tiba
0
Lama proses
4
B 1 7
C 3 3
D 7 8

Penyelesaian Algoritma PTPD/FCFS/FIFO
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Saat
Mulai
Saat
Rampung
Lama
tanggap
A B C D
0 1 3 7
4 7 3 8
0 4
11
14
4
11
14
22
4
10
11
15
Jumlah 40
Rerata 10
Barisan proses :
Saat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Proses A A A A B B B B B B
Saat 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Proses B C C C D D D D D D
Saat 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Proses D D

3.2. Algoritma Penjadwalan Proses
Terpendek Dipertamakan (PTD/ SJF/ SJN)
Penjadwalan dengan prioritas tanpa prempsi, Terdapat 2
langkah :
Penentuan berdasarkan pendeknya proses yang dilayani
Jika proses yang terpendek tersebut belum tiba maka
prosesor akan melayani proses yang telah tiba sampai
proses tersebut selesai.

Contoh Algoritma Penjadwalan Proses
Terpendek Dipertamakan (PTD/ SJF/ SJN)
Contoh :
Tabel proses PTD
Nama proses Saat tiba Lama proses
A B C D
0 3 5 6
5 7 2 4

Penyelesaian Algoritma Penjadwalan Proses
Terpendek Dipertamakan (PTD/ SJF/ SJN)
Tabel PTD
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Saat
Mulai
Saat
Rampung
Lama
tanggap
A B C D
0 3 5 6
5 7 2 4
0
11
5 7
5
18
7
11
5
15
2 5
Jumlah 27
Rerata 6,75
Barisan proses :
Saat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Proses A A A A A C C D D D
Saat 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Proses D B B B B B B B

Dosen memberikan contoh latihan lainnya

Pertemuan 4
PENJADWALAN PROSES
LANJUTAN

3.3.Algoritma Penjadwalan Proses Terpendek
Dipertamakan Prempsi (PTDP / PSPN / SRT)
Penjadwalan dengan prioritas dengan prempsi Beberapa
ketentuan :
• Prioritas berdasarkan pendeknya sisa proses
• Diperhatikan saat proses tiba atau saat proses selesai
• Menghitung lama sisa proses dari semua proses yang
ada
• Jika proses dengan sisa proses yang lebih pendek dari
proses
yang sedang dikerjakan, maka atas dasar prempsi
proses yang sedang dikerjakan akan dikeluarkan
dari prosesor

Contoh Algoritma Penjadwalan Proses
Terpendek Dipertamakan Prempsi
(PTDP / PSPN / SRT)
Nama proses
A
Saat tiba
0
Lama proses
7
B 2 3
C 4 9
D 5 4

Penyelesaian Algoritma PTDP / PSPN / SRT
Barisan proses :
A B C D
Proses A A B B B D D D D A
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Saat
sisa A=5 A=5 A=5
B=2 B=1 B=0
C=9 C=9
D=4

Penyelesaian Algoritma PTDP / PSPN / SRT
(Lanjut….)
Proses A A A A C C C C C C
Saat 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Proses C C C
Saat 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tabel PTPD
Rerata 10
Jumlah 40
14
3
19
4
14
5
23
9
0
2
14
5
7 3 9 40 2 4 5A B C D
Lama
tanggap
Saat
Rampung
Saat
Mulai
Lama
Proses
Saat
Tiba
Nama
Proses
Penyelesaian Algoritma PTDP / PSPN / SRT
(Lanjut….)

Penjadwalan dengan prioritas tanpa prempsi
Ketentuan :
Prioritas berdasarkan besarnya nilai ratio pinalti
Rumus ratio pinalti = Rp = ( s + t ) / t
s = waktu sia-sia (Saat selesai – Saat tiba)
t = lama proses
Tetap mendahulukan proses terpendek, namun prioritas
proses panjang akan turut meningkat melalui peningkatan
ratio pinaltinya.
3.4.Algoritma Penjadwalan Ratio Pinalti
Tertinggi Dipertamakan (RPTD/ HPRN)

Contoh Algoritma Penjadwalan Ratio Pinalti
Tertinggi Dipertamakan (RPTD/ HPRN)
4 2 5 8 40 1 2 3 4A B C D E
Nama proses Saat tiba Lama proses

Penyelesaian Algoritma RPTD/ HPRN
Step 1
(3+2)/2 = 2.5
(2+5)/5= 1.2
(1+8)/8=1.125
3 2 1 B C D
Nama proses Tiba selama Ratio Penalti
(0+4)/4=1
0
E

Penjelasan Step 1
Pada saat 0 : hanya ada A, A diolah
Pada saat 4 : A rampung, B, C, D, E telah tiba
Perhitungan rasio penalti
Proses Tiba selama Rasio penalti
B 4
- 1 = 3 (3 + 2)/2 = 2,5
C 4
- 2 = 2 (2 + 5)/5 = 1,2
D 4
- 3 = 1 (1 + 8)/8 = 1,125
E 4
- 4 = 0 (0 + 4)/4 = 1
Rasio penalti tertinggi pada B, B diolah

Penyelesaian Algoritma RPTD/ HPRN
Step 2
(4+5)/5= 1.8
(3+8)/8=1.375
(2+4)/4=1.5
4 3 2C D E
Nama proses Tiba selama Ratio Penalti

Penjelasan Step 2
Pada saat 6 : A dan B telah rampung
Perhitungan rasio penalti
Proses
C
D
E
Tiba selama
6 - 2 = 4
6 - 3 = 3
6 - 4 = 2
Rasio penalti
(4 + 5)/5 = 1,8
(3 + 8)/8 = 1,375
(2 + 4)/4 = 1,5
Rasio penalti tertinggi pada C, C diolah
Penyelesaian Algoritma RPTD/ HPRN
(Lanjut….)
Step 3
(8+8)/8=2
(7+4)/4=2,75
8 7D E
Nama proses Tiba selama Ratio Penalti

Penjelasan Step 3
Pada saat 11 : A, B, dan C telah rampung
Perhitungan rasio penalti
Proses
D
E
Tiba selama
11 - 3 = 8
11 - 4 = 7
Rasio penalti
(8 + 8)/8 = 2
(7 + 4)/4 = 2,75
Raio penalti tertinggi pada E, E diolah
Pada saat 15 : A, B, C, dan E telah rampung D diolah

Penyelesaian Algoritma RPTD/ HPRN
(Lanjut….)
Tabel RPTD/HPRN
Rerata 9.8
Jumlah 49
4
5
9
20
11
4
6
11
23
15
0
4
6
15
11
4 2 5 8 40 1 2 3 4A B C D E
Lama
tanggap
Saat
Rampung
Saat
Mulai
Lama
Proses
Saat
Tiba
Nama
Proses

Penyelesaian Algoritma RPTD/ HPRN
(Lanjut….)
Barisan Proses
Proses A A A A B B C C C C
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Saat

Proses C E E E E D D D D D
Saat 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Proses D D D
Saat 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

3.5. Algoritma Penjadwalan Penjadwalan
Putar Gelang (Roun Robin/ Time Slice)
Penjadwalan tanpa prioritas dengan prempsi
Beberapa ketentuan :
• Kuantum waktu , waktu yang digunakan oleh prosesor
untuk melayani setiap proses
• Prosesor akan melayani setiap proses berdasarkan
antrian
• Prosesor akan melayani sesuai dengan Kuantum waktu
yang sudah ditentukan.

Contoh Algoritma Penjadwalan
Penjadwalan Putar Gelang (Roun Robin/
Time Slice)
Tabel proses putar Gelang
Kuantum 3
5 3 7 1 60 2 5 6 7A B C D E
Nama proses Saat tiba Lama proses

Proses A A A B B B A A C D
Saat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Proses E E C C C E E E C C
Saat 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Proses C E
Saat 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Penyelesaian Algoritma Roun Robin/
Time Slice

Penyelesaian Algoritma
Roun Robin/Time Slice (Lanjut....)
Tabel putar gelang
Rerata 9,6
Jumlah 47
8 4
16
4
15
8 6
21
10
22
0
3
8
9
10
5 3 7 1 60 2 5 6 7A B C D E
Lama
tanggap
Saat
Rampung
Saat
Mulai
Lama
Proses
Saat
Tiba
Nama
Proses

Dosen memberikan contoh latihan lainnya

Pertemuan 5
KONKURENSI
DAN
KEAMANAN SISTEM

A. Pengertian Konkurensi
Konkurensi merupakan landasan umum perancangan
sistem operasi. Proses-proses disebut konkuren jika
proses-proses (lebih dari satu proses) ada pada saat
yang sama.
Proses-proses konkuren dapat sepenuhnya tidak
bergantung dengan lainnya tapi dapat juga saling
berinteraksi.
Proses-proses yang berinteraksi memerlukan
sinkronisasi agar terkendali dengan baik.

B. Prinsip-prinsip Konkurensi
Prinsip-prinsip konkurensi meliputi :
1. Alokasi layanan pemroses untuk proses-proses
2. Pemakaian bersama dan persaingan untuk
mendapatkan sumberdaya
3. Komunikasi antar proses
4. Sinkronisasi aktivitas banyak proses
Konkurensi dapat muncul pada konteks berbeda, yaitu :
1. untuk banyak pemakai
2. untuk strukturisasi dari aplikasi
3. untuk strukturisasi dari satu proses
4. untuk strukturisasi sistem operasi

Konteks Konkurensi
Konteks Konkurensi untuk Strukturisasi Satu Proses
Untuk peningkatan kinerja, maka satu proses dapat
memiliki banyak
thread yang independen. Thread-thread
tersebut harus dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan
proses.
Konteks Konkurensi untuk Banyak Aplikasi
Sistem multiprogramming memungkinkan banyak
aplikasi/proses
pemroses.
yang sekaligus dijalankan di satu

Konteks Konkurensi (Lanjut…)
Konteks Konkurensi untuk Strukturisasi Aplikasi
Perluasan prinsip perancangan modular dan
pemrograman terstruktur adalah suatu aplikasi dapat
secara efektif diimplementasikan sebagai sekumpulan
proses, maka masing-masing proses menyediakan satu
layanan spesifikasi tertentu.
Konteks Konkurensi u/ Strukturisasi Sistem Operasi
Keunggulan strukturisasi dapat diterapkan ke
pemrograman sistem. Beberapa sistem operasi yang
dipasarkan dan yang sedang dalam reset telah
diimplementasikan sebagai sekumpulan proses.
C. Beberapa kesulitan yang ditimbulkan
konkurensi
1. Pemakaian bersama sumber daya global
2. Pengelolaan alokasi sumber daya agar optimal
3. Pencarian kesalahan program (
Debuging)
Pemakaian Bersama Sumber Daya Global
Jika dua proses menggunakan variabel global
yang sama serta keduanya membaca dan
menulis variabel itu, maka urutan terjadinya
pembacaan dan penulisan terhadap variabel
bersama menjadi kritis.

Beberapa kesulitan yang ditimbulkan
konkurensi (Lanjut..)
Pengelolaan Alokasi Sumber Daya agar Optimal
Jika proses A meminta suatu kanal masukan/ keluaran
tertentu dan dipenuhi, permintaan tersebut dapat ditunda
(
suspend) sebelum menggunakan kanal tersebut. Jika
sistem operasi mempunyai kebijaksanaan mengunci kanal
dan mencegah proses-proses lain menggunakan kanal itu,
maka tindakan ini jelas hanya menghasilkan inefisiensi
sistem komputer.
Pencarian Kesalahan Pemrograman
Pencarian kesalahan pada pemrograman konkuren lebih
sulit dibanding pencarian kesalahan pada program-program
sekuen

Proses-proses konkuren
Proses-proses konkuren mengharuskan hal-hal berikut
ditangani sistem operasi, yaitu:
1. Mengetahui proses-proses yang aktif
2. Alokasi dan dealokasi beragam sumber daya untuk tiap
proses aktif
3. Proteksi data dan sumber daya fisik proses
4. Hasil-hasil proses harus independen

D. Masalah-masalah konkuren
Masalah-masalah konkuren diantaranya :
1. Mutual exclusion
2. Deadlock
3. Starvation
1. Mutual Exclusion
Merupakan persoalan untuk menjamin hanya satu
proses yang mengakses sumber daya pada suatu
interval waktu tertentu. Pentingnya
mutual exclusion
dapat dilihat pada ilustrasi eksekusi daemon printer.
Mutual Exclusion (Lanjut…)
Contoh Ilustrasi Eksekusi Daemon Printer
Daemon untuk printer adalah proses penjadwalan dan
pengendalian untuk mencetak berkas-berkas di printer
sehingga seolah-olah
printer dapat digunakan secara
simultan oleh proses-proses.
Daemon untuk printer
mempunyai ruang penyimpanan di harddisk (disebut
direktori
spooler) untuk menyimpan berkas-berkas yang
akan di cetak. Terdapat variabel
in yang menunjuk slot
bebas diruang harddisk yang dipakai untuk menyimpan
berkas yang hendak di cetak.

Mutual Exclusion (Lanjut…)
Kriteria Penyelesaian Mutual Exclusion
Kemampuan menjamin mutual exclusion harus
memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a. Mutual exclusion harus dijamin
b. Hanya satu proses pada satu saat yang diizinkan
masuk
critical section
critical section
: suatu bagian yang berisi sejumlah
variabel yang akan di-
share (dipengaruhi atau
mempengaruhi) proses yang lain.

Mutual Exclusion (Lanjut…)
c. Proses yang berada di noncritical section, dilarang
mem-block proses-proses yang ingin masuk
critical
section.
d. Harus dijamin proses yang ingin masuk critical section
tidak menunggu selama waktu yang tidak berhingga.
e. Ketika tidak ada proses di
critical section, maka proses
yang ingin masuk
critical section harus diizinkan segera
masuk tanpa waktu tunda.
f. Tidak ada asumsi mengenai kecepatan relatif proses
atau jumlah proses yang ada.

2. Deadlock
Deadlock terjadi ketika proses-proses mengakses
sumber daya secara eksklusif. Semua
deadlock yang
terjadi melibatkan persaingan untuk memperoleh sumber
data eksklusif oleh dua proses atau lebih.
Model Deadlock
Terjadi deadlock dapat digambarkan dengan
menggunakan graph. Misal model
deadlock dua proses
dan dua sumber daya:
Dua proses P0 dan P1
Dua sumber daya R0 dan R1
Deadlock (Lanjut…)
Gambar 7-1. Graph meminta sumber daya dan alokasi
sumber daya
Keterangan:
(a) P
0 meminta sumber daya R0, ditandai busur berarah
dari proses P
0 ke sumber daya R0.
(b) Sumber daya R
1 dialokasikan ke P1, ditandai busur
berarah dari sumber daya R
1 ke proses P1.
P
0
P
1
R
0
R
1
Deadlock ( Lanjut…)
Gambar 7-2. Graph deadlock dua proses dan dua sumber
daya
Skenario yang Menimbulkan Deadlock:
P
0 dialokasikan R0, P1 dialokasikan R1. Kemudian P0 sambil
masih menggenggam R
0, meminta R1 dan P1 sambil masih
menggenggam R
1, meminta R0.
Kejadian ini mengakibatkan deadlock karena sama-sama
proses P
0 dan P1 akan saling menunggu.
Terjadinya deadlock ditandai munculnya graph melingkar
P
0 P
1
R
0 R1
3. Startvation
Keadaan dimana pemberian akses bergantian terusmenerus, dan ada suatu proses yang tidak mendapatkan
gilirannya.
Ilustasi
starvation, misalnya :
Terdapat tiga proses, yaitu P1, P2 dan P3.
P1, P2 dan P3 memerlukan pengaksesan sumber daya
R secara periodik.

Starvation (Lanjut…)
Skenario berikut terjadi:
P1 sedang diberi sumber daya R sedangkan P2 dan P3
di
blocked menunggu sumber daya R.
Ketika P1 keluar dari critical section, maka P2 dan P3
diijinkan mengakses R.
Asumsi P3 diberi hak akses, kemudian setelah selesai,
hak akses kembali diberikan ke P1 yang saat itu kembali
membutuhkan sumber daya R. Jika pemberian hak
akses bergantian terus-menerus antara P1 dan P3,
maka P2 tidak pernah memperoleh pengaksesan
sumber daya R. Dalam kondisi ini memang tidak terjadi
deadlock, hanya saja P2 mengalami starvation (tidak
ada kesempatan untuk dilayani).

E. Pokok penyelesaian masalah
konkurensi
Pada dasarnya penyelesaian masalah konkurensi terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Mengasumsikan adanya memori yang digunakan
bersama.
2. Tidak mengasumsikan adanya memori yang digunakan
bersama
Adanya memori bersama lebih mempermudah dalam
penyelesaian masalah konkurensi. Metode penyelesaian
ini dapat dipakai untuk sistem singleprocessor ataupun
multiprocessor yang mempunyai memori bersama

F. Definisi Keamanan
Keamanan sistem komputer adalah untuk menjamin
sumber daya agar tidak digunakan atau dimodifikasi orang
yang tidak diotorisasikan.
Keamanan Sistem terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Keamanan Eksternal (
external security)
Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari
penyusup dan bencana, seperti kebakaran dan
kebanjiran.

2. Keamanan Interface Pemakai (user interface security)
Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum
pemakai diizinkan mengakses program dan data yang
disimpan.
3. Keamanan Internal (
internal security)
Berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang
bangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang
menjamin operasi yang andal dan tak terkorupsi untuk
menjaga integritas program dan data.
Definisi Keamanan (Lanjut…..)
G. Masalah-masalah keamanan
Pada keamanan, terdapat dua masalah penting, yaitu:
1. Kehilangan data (data lost) disebabkan : bencana,
kesalahan perangkat keras/lunak, kesalahan/ kelalaian
manusia.
2. Penyusup (intruder), berupa penyusupan pasif dan
penyusupan aktif
Penyusup pasif
Penyusup yang hanya membaca data yang tidak
diotorisasikan
Penyusup Aktif
Penyusup yang mengubah data yang tidak diotorisasikan
H. Ancaman-ancaman keamanan
Kebutuhan
aspek, yaitu:
keamanan sistem komputer meliputi tiga
1. Kerahasiaan (secrecy)
Adalah keterjaminan bahwa informasi di sistem
komputer hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang
diotorisasi, sehingga jika dimodifikasi tetap terjaga
konsistensi dan keutuhan datanya.

Ancaman-ancaman keamanan (Lanjut...)
2. Integritas (Intergrity)
Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem
komputer hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang
diotorisasi.
3. Ketersediaan (
Availability)
Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem
komputer tersedia bagi pihak-pihak yang diotorisasi
saat diperlukan.

I. Tipe-tipe Ancaman Keamanan
1. Interupsi
Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau
menjadi tidak tersedia atau tidak berguna. Merupakan
ancaman terhadap ketersediaan.
cth: pemotongan kabel komunikasi, penghancuran
bagian perangkat keras, seperti harddisk
2. Intersepsi
Pihak tidak diotorisasi dapat mengakses sumber daya.
Merupakan ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tidak
diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer.
cth: penyadapan untuk mengambil data rahasia,
mengkopi
file tanpa diotorisasi
Tipe-tipe Ancaman Keamanan
(Lanjut…)
3. Modifikasi
Pihak tidak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga
merusak sumber daya. Merupakan ancaman terhadap
integritas.
cth: mengubah nilai-nilai file data, mengubah program
sehingga bertindak secara berbeda, memodifikasi
pesan-pesan yang ditransminikan pada jaringan.
4. Fabrikasi
Pihak tidak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objekobjek palsu ke sistem. Merupakan ancaman terhadap
integritas
cth: memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan,
penambahan
record ke file
J. Mekanisme Proteksi
Pada sistem komputer banyak objek yang perlu
diproteksi, yaitu:
Objek perangkat keras, antara lain: pemroses,
segmen memori, terminal, disk drive, printer, dll.
Objek perangkat lunak, antara lain: proses, file, basis
data, dll.
Mekanisme proteksi dikembangkan berdasarkan konsep
domain. Domain adalah himpunan pasangan (objek,
hak).

K. Program-program Jahat
Bowles [BOW-92] memberikan taksonomi ancaman
perangkat lunak atau klasifikasi program jahat (
malicious
program
). Ancaman-ancaman itu dapat menjadi dua
kategori, yaitu:
1. Program-program yang memerlukan
host program
Trapdoor
Logic Bomb
Trojan horse
Virus
2. Program-program yang tidak memerlukan host
program
(independen).
Bacteria
Worm
Program-program Jahat
(Lanjut…)
Bacteria
Adalah program yang mengkonsumsi sumber daya
sistem dengan replikasi dirinya sendiri.
Logic Bomb
Adalah logic yang ditempelkan pada program komputer
agar memeriksa kumpulan kondisi di sistem.
Trapdoor
Adalah titik masuk rahasia yang tidak terdokumentasi di
satu program untuk memberikan akses tanpa metode
otentifikasi normal.

Program-program Jahat
(Lanjut…)
Trojan Horse
Adalah rutin tak terdokumentasi rahasia yang
ditempelkan dalam satu program pengguna.
Program-program tersebut jika terinfeksi, pasti
terdapat kode tersembunyi dan ketika dijalankan,
akan melakukan suatu fungsi yang tidak diinginkan.
Worm
Adalah program yang dapat mereplikasi dirinya dan
mengirim kopian-kopian dari komputer ke komputer
lewat hubungan jaringan.

L. Virus dan Anti Virus
Virus
Adalah kode yang ditempelkan dalam satu program
yang menyebabkan pengopian dirinya ke satu
program lain atau lebih.
Virus biasanya melakukan
fungsi yang tidak diinginkan.
Virus mengalami siklus hidup empat fase (tahap), yaitu:
1. Fase tidur (
dormant phase)
2. Fase propagasi (
propagation phase)
3. Fase pemicuan (
triggering phase)
4. Fase eksekusi (
execution phase)
Virus (Lanjut…)
Klasifikasi tipe virus adalah sebagai berikut:
Parasitic virus
Memory-resident virus
Boot sector virus
Stealth virus
Polymorphic virus
Parasitic virus
Merupakan virus tradisional dan bentuk virus yang
paling sering. Tipe ini menggantungkan diri ke
file
exe.
Ketika program yang terinfeksi di eksekusi
Virus mereplikasi dengan mencari file-file exe lain
untuk diinfeksi.

Virus (Lanjut…)
Memory-resident virus
Virus memuatkan diri ke memori utama sebagai
bagian program yang menetap.
Virus menginfeksi
setiap program yang dieksekusi.
Boot sector virus
Virus menginfeksi master boot record atau boot
record
dan menyebar saat sistem di-boot dari disk
yang berisi virus.
Virus (Lanjut…)
Stealth virus
Virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat
menyembunyikan diri dari deteksi perangkat lunak
anti-virus.
Polymorphic virus
Virus bermutasi setiap kali melakukan infeksi.
Deteksi dengan “penandaan”
virus tersebut tidak
dimungkinkan.

Anti Virus
Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan.
Pendekatan yang dilakukan setelah pencegahan terhadap
masuknya
virus,yaitu: Deteksi, Identifikasi dan Penghilangan
Perkembangan anti virus dapat diperiodekan menjadi 4
(empat) generasi, yaitu:
1. Generasi pertama : sekedar scanner sederhana
2. Generasi kedua : scanner yang pintar (
heuristic scanner)
3. Generasi ketiga : jebakan-jebakan aktivitas
activity trap)
4. Generasi keempat: proteksi penuh (
full-feature protection)

Pertemuan 6
Instalasi Paket Aplikasi di Linux
INSTALASI PAKET/SOFTWARE
Instalasi Paket/Software di Linux ada dua macam:
1. dari Source (sumber asal/tarball yang telah di kompres)
2. dalam bentuk paket manager (sudah dalam bentuk binari)

Source
Syarat utama untuk menginstall Software
dari source adalah harus ada compiler
GCC (biasanya sudah terinstall ketika
menginstall distro Linux).

1. Source (Lanjut….)
1. Langkah pertama mengekstrak file tersebut, biasakan di
direktori /usr/local atau /opt:
cd /usr/local
(masuk ke direktori /usr/local)
tar -zxvf xmms-1.2.tar.gz
(jika dalam bentuk compress .tar.gz)
tar-zjvf xmms-1.2.tar.bz2
(jika dalam bentuk compress .tar.bz2)
maka akan terdapat direktori baru bernama
xmms-1.2
Source (Lanjut….)
2. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi software
tersebut dengan sistem Linux
cd xmms-1.2
masuk ke direktori xmms-1.2 yang telah diekstrak
./configure mengkonfigurasi xmms-1.2
3. Selanjutnya kompile software tersebut dengan kompiler
GCC untuk dijadikan file binary
make
4. Langkah terakhir install file binary tersebut di dalam
sistem
make install
2. Paket Manager
Paket manager adalah tool bantu untuk mempermudah
dalam menginstall software di Linux, karena sudah dalam
bentuk file binary, contohnya Slakware dengan
*.tgz,
Debian dengan *.deb, dan Redhat dengan *.rpm
(Redhat
Paket Manager) yang bisa juga digunakan untuk
turunannya (mandrake, fedora, lorma, dll).

Paket Manager (Lanjut…)
Paket manager adalah tool bantu untuk mempermudah
dalam menginstall software di Linux, karena sudah dalam
bentuk file binary, contohnya Slakware dengan
*.tgz,
Debian dengan *.deb, dan Redhat dengan *.rpm
(Redhat
Paket Manager) yang bisa juga digunakan untuk
turunannya (mandrake, fedora, lorma, dll).
Sedangkan untuk Paket Manager versi Slakware dan
turunannya (dalam bentuk *
.tgz) dapat menggunakan
tool
bantu berupa pkgtool, dengan mengetikkan:
pkgtool
maka akan tampil menu fasilitas diantaranya untuk
penginstalan paket.

Paket Manager (Lanjut…)
Converting Paket Manager
File dalam bentuk suatu Paket Manager dapat kita convert
kedalam paket manager yang lainnya, dengan:
rpm ke tgz -> alien –to-tgz namafile.rpm atau alien -t
namafile.rpm
rpm ke deb -> alien –to-deb namafile.rpm atau alien -d
namafile.rpm
deb ke rpm -> alien –to-rpm namafile.deb atau alien -r
namafile.rpm

Meng-install Linux Slackware
1. Buka aplikasi VMware. Pilih “Create a New Virtual
Machine”.

Meng-install Linux Slackware
2. Lalu pilih “Typical (recommended)” kemudian pilih
Next

Meng-install Linux Slackware
3. Masukkan ISO kedalam Installer disc image file (iso):
dengan cara memilih Browser..

Meng-install Linux Slackware
4. Pilih ISO Slackware kemudian pilih Open. Setelah itu pilih
Next.

Meng-install Linux Slackware
5. Kemudian diminta untuk memilih Guest Operating System. Disini pilih
Linux sebagai Guest operating system dan Other Linux 2.6.x kernel
sebagai Version, lalu pilih Next

Meng-install Linux Slackware
5. Kemudian diminta untuk memilih Guest Operating System. Disini pilih
Linux sebagai Guest operating system dan Other Linux 2.6.x kernel
sebagai Version, lalu pilih Next

Meng-install Linux Slackware
6. Masukkan Nama virtual machine serta loksi penyimpanan
Linux Slackware. Kemudian pilih
Next.
Meng-install Linux Slackware
6. Masukkan Nama virtual machine serta loksi penyimpanan
Linux Slackware. Kemudian pilih
Next.
Meng-install Linux Slackware
7. Masukkan maximum disk size yang ingin anda berikan.
Direkomendasikan untuk maximum disk size adalah 8.0 GB,
kemudian pilih
Next.
8. Setelah itu pilih finish
Meng-install Linux Slackware
7. Masukkan maximum disk size yang ingin anda berikan.
Direkomendasikan untuk maximum disk size adalah 8.0 GB,
kemudian pilih
Next.
8. Setelah itu pilih finish
Meng-install Linux Slackware
9. Jalankan virtual machine dengan memilih “Power on this virtual
machine”.

Meng-install Linux Slackware
10.Setelah masuk pada tampilan seperti berikut dan meminta inputan
untuk boot : tekan
Enter.
Meng-install Linux Slackware
11. Kemudian tekan Enter.
12. Selanjutnya login sebagai root.
Meng-install Linux Slackware
13. Untuk mempartisi hard drive dengan mengetikkan perintah : cfdisk
14. Pilih New untuk membuat partisi baru.
Meng-install Linux Slackware
15. Pilih sebagai Primary.
16. Masukkan size untuk partisi primary..
Meng-install Linux Slackware
17. Pilih Beginning.
18. Kemudian pilih Type.
Meng-install Linux Slackware
19. Pilih 83 sebagai Linux.
Meng-install Linux Slackware
20. Selanjutnya pilih New kembali untuk membuat partisi swap.
21. Pilih Logical.
Meng-install Linux Slackware
22. Atur sisa partisi, secara otomatis akan diberikan.
Meng-install Linux Slackware
23. Pilih 82 yaitu Linux swap sebagai Type.
Meng-install Linux Slackware
24. Pilih Write dan ketikkan “yes”
25. Setelah proses partisi selesai pilih Quit.
Meng-install Linux Slackware
26.Jika proses partisi telah berhasil maka akan tampil sebagai berikut.
Setelah itu ketikkan perintah :
setup untuk memulai proses penginstall-an.
27. Pilih ADDSWAP untuk mengatur partisi swap yang telah dibuat,
kemudian pilih OK.

Meng-install Linux Slackware
28. Pada Swap Space Detected pilih OK.
29.Pada Check Swap Partitions For Bad Blocks? Pilih No. yang telah
dibuat, kemudian pilih OK.

Meng-install Linux Slackware
30. Setelah konfigurasi swap space selesai pilih OK.
31. Pilih /dev/sda1 untuk installasi partisi. telah dibuat, kemudian
pilih OK.

Meng-install Linux Slackware
32. Pilih Format untuk men-format partisi.
[33. Pilih ext4 lalu OK.
RSITAS YARSI
32. Pilih Format untuk men-format partisi.
32. Pilih Format untuk men-format partisi.
33. Pilih ext4 lalu OK.
Meng-install Linux Slackware
34. Kemudian pilih Soure Media tempat penyimpanan ISO, karena menggunakan
DVD maka pilih no
1 Install from a Slackware CD or DVD, lalu OK.
35. Pada saat scanning for CD or DVD Drive pilih Auto karena lebih
disarankan.

Meng-install Linux Slackware
36. Pada Package Series Pilih A, selanjutnya OK.
37. Pilih Full untuk instalasi full mode, selanjutnya OK.
Meng-install Linux Slackware
38. Pada Boot untuk USB pilih Skip, lalu OK.
39. Pada Instalasi LILO pilih Simple, lalu OK.
Meng-install Linux Slackware
40. Atur Frame Buffer Concole untuk LILO yang digunakan, lalu pilih OK.
41. Pada Optional LILO pilih OK.
Meng-install Linux Slackware
42. Pada Use UTF-8 Text Console pilih No.
43. Pada LILO Destination pilih MBR, lalu OK.
Meng-install Linux Slackware
44. Pada Mouse Configuration pilih imps2, lalu OK.
45. Pada GPM Configuration pilih Yes
Meng-install Linux Slackware
46. Pada Mouse Configuration pilih imps2, lalu OK.
47. Pada Startup Services pilih OK di rc.atalk.
Meng-install Linux Slackware
48. Pada Console Font Configuration pilih No.
49. Pada Hardware Clock Set pilih No untuk mengatur local time, Lalu pilih OK
Meng-install Linux Slackware
50.Pada Timezone Configuration pilih Timezone di daerah Anda saat ini, lalu
pilih
OK.
51. Pada Default Window Manager pilih sesuai kebutuhan, lalu pilih OK.
Meng-install Linux Slackware
52. Jika ingin memasukkan password pilih Yes, lalu masukkan new password
dan re- enter new password.
53. Setelah selesai maka akan tampil sebagai berikut, pilih OK
Meng-install Linux Slackware
54. Pilih Exit untuk menyudahi proses instalasi, lalu pilih OK.
55. Ketikkan perintah : reboot untuk me-restart Linux Slackware.
Meng-install Linux Slackware
56. Login sebagai : root dan masukkan password yang telah di atur sebelumnya.
57. Masuk ke tampilan GUI dengan mengetikkan perintah :
init 4.
Meng-install Linux Slackware
58. Pada saat tampilan Login ketikkan username : root dan password yang
telah di atur sebelumnya. .

Meng-install Linux Slackware
59. Setelah berhasil login maka akan langsung masuk ke tampilan Desktop dan
proses instalasi Linus Slackware selesai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar